Rabu, 06 Oktober 2010

Fungsi Bahasa

Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.

Fungsi bahasa terdiri dari :


1 . ekspresi diri
  • Meski keyakinannya sama tetapi bagaimana ekpressi orang berbeda-beda. Dari
    
    penampilan lahir saja kita dapat melihat bagaimana orang beragama menunjukkan
    identitas keberagamaanya. Ada orang yang sepulang haji bukan saja senang
    dipanggil pak haji, tetapi bahkan mengubah cara berpakaiaanya, setiap hari
    memakai sorban atau topi haji lengkap dengan jubahnya. Yang lain ternyata
    biasa-biasa saja, tidak mencantumkan titel H. di depan namanya dan tidak pernah
    mengenakan sorban atau topi haji.

    Sesunguhnya ekpressi keberagaman seseorang berpangkal pada cara dan corak
    berfikirnya tentang nilai-nilai keagamaan. Sebagaimana pemahaman al Qur'an
    terpola menjadi dua (1) tafsir bil ma'tsur atau tafsir riwayat dan (2) tafsir
    bir ra'yi, ekpressi keberagamaan juga dipengaruhi oleh penekanan pada (1)
    bentuk-bentuk keberagamaan dan (2) substansi keberagamaan. Semua agama memiliki
    dua pola itu.

    Disamping kelompok pertama ada yang cenderung kepada substansi pakaian, yaitu
    menutup aurat, suci, pantas dan sederhana, sebagai nilai berpakaian Islami,
    sedangkan model, bahan dan assesoris dipandang sebagai sesuatu yang penting
    namun jauh lebih penting adalah akhlak yang memakai juga harus terhormat dan
    anggun, hatinya lembut, pemaaf dan berfikir konstruktif. Al Qur'an sendiri
    menutup ayat tentang busana muslim dengan kalimat, walibasut-taqwa dzalika
    khoir (Q/7:26) bahwa pakaian taqwa itulah yang lebih baik.

    Jadi ada orang yang memilih mengekpressikan keberagamaanya secara lahir namun
    juga batinnya. antara lain, kejujuran, rendah hati, keadilan, kebersihan,
    peduli kepada kemanusiaan, rajin bekerja, meski penampilan lahirnya biasa-biasa
    saja.

2. Komunikasi


Istilah komunikasi berasal dari kata LatinCommunicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama.

Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.

Beberapa definisi komunikasi adalah:

1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu

dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).

2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang

pikiran atau perasaan (Roben.J.G).

3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain

(Davis, 1981).

4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)

5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain,

komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi)


3 . ADAPTASI DAN INTERGRASI


Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup.


Jenis adaptasi

Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu:

  • Adaptasi Morfologi

adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya.

  • Adaptasi Fisiologi

adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak.

  • Adaptasi Tingkah Laku

adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.


Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.

Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :

  • Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
  • Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial

4 . Kontrol Sosial

· Kata kontrol sosial berasal dari kata ‘social control’. ‘Social control’ atau sistem pengendalian sosial dalam percakapan sehari-hari diartikan sebagai pengawasan oleh masyarakat terhadap jalannya pemerintahan, khususnya pemerintah beserta aparatnya.

· Soekanto (1990), menjelaskan bahwa arti sesungguhnya dari pengendalian sosial jauh lebih luas. Dalam pengertian pengendalian sosial tercakup segala proses (direncanakan/tidak), bersifat mendidik, mengajak atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai sosial yang berlaku.

· Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa pengendalian sosial adalah suatu tindakan seseorang/kelompok yang dilakukan melalui proses terencana maupun tidak dengan tujuan untuk mendidik, mengajak (paksaan/tidak) untuk mematuhi kaidah dan nilai sosial tertentu yang dianggap benar pada saat itu.

· Selain itu perlu diketahui pula bahwa tindakan pengendalian sosial dapat dilakukan antara (1) individu (i) terhadap individu lain, (2) individu terhadap kelompok (k), (3)kelompok terhadap kelompok, dan (4)kelompok terhadap individu.

· Contoh kasus yang paling hangat adalah tuntutan para mahasiswa (kelompok) kepada kelompok lain (pejabat pemerintah) untuk segera memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang melanda birokrat dan sektor swasta dalam menjalankan segala aktivitasnya.

· Sebenarnya pemuda/mahasiswa cenderung ‘menjaga jarak’ dengan pemerintah, hal ini dikarenakan mereka memiliki aktivitas akademik di dalam sekolah/kampus untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Tetapi jika pemerintah mulai menunjukkan ketidakbenaran dalam menjalankan aktivitasnya maka dalam diri pemuda/mahasiswa muncul sikap kritisnya. Sikap kritis ini terbangun dari kebiasaan aktivitas di lingkungan kampusnya yang memang merangsang mereka untuk berpikir dan menyampaikan pendapatnya sesuai norma akademik.

· Oleh karena itu secara umum, pemuda/mahasiswa walaupun sibuk dengan kegiatannya dan posisinya berada di luar lingkungan pemerintah, mereka tetap melakukan pengendalian sosial yang kritis. Secara umum tujuan pengendalian sosial yang dilakukan pemuda/mahasiswa biasanya adalah untuk mencapai:

· keserasian antara kestabilan dengan perubahan dalam masyarakat;

· keadaan damai melalui keserasian antara kepastian dengan keadilan/kesebandingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar